Footer Widget 1

Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan

Dua Kalimat Ringan Tapi Sangat Dicintai Allah dan Berat Pada Timbangan




سُبْحَانَ اللَّهِ وبِحَمْدِهِ - سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ



Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim
"Maha Suci Allah dan segala puji untuk-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
Sumber Zikir


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ


"Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan dicintai oleh Al-Rahman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim." (HR. Muttafaq 'Alaih)


Keterangan


Tiga sifat yang disematkan pada zikir di atas. Pertama, disifati dengan "Ringan diucapkan lisan" karena ia mudah dan tidak berat. Sangat ringan diucapkan oleh lisan karena sedikitnya jumlah hurufnya. Huruf-hurufnya juga terdiri dari huruf-huruf yang memiliki tempat keluar yang mudah. Tidak ada huruf yang berat diucapkan. Sehingga ringan diucapkan.


Kedua, disifati dengan "berat ditimbangan", yakni benar-benar berat saat ditimbang di akhirat karena banyaknya pahala yang diberikan kepada orang yang mengucapkannya. Nilai kebaikannya dilipatgandakan bagi yang mau menzikirkannya.


Ketiga, disifati dengan "sangat dicintai oleh Al-Rahman", yakni kedua kalimat zikir tersebut sangat dicintai oleh Allah. Tentunya, orang yang mengucapkannya juga dicintai oleh-Nya. Berarti dua kalimat zikir ini merupakan salah satu sebab turunnya cinta Allah kepada hamba.


Dipilihnya nama Allah "Al-Rahman" menunjukkan, bahwa hadits ini menerangkan luasnya rahmat Allah kepada hamba-Nya. Dia membalas amal yang sedikit dengan pahala yang besar.


Makna Subhaanallaahi Wa Bihamdihi: Menyucikan Allah Ta'ala dari semua yang tidak pantas untuk-Nya, seperti aib dan kekurangan. Berkonsekuensi, meniadakan sekutu (pathner), pasangan hidup, anak dan semua yang tidak layak disandarkan kepada Allah 'Azza wa Jalla.Bahwa Dia Maha sempurna dari semua sisi.


Digandengkannya tasbih dengan pujian menunjukkan kesempurnaan karunia dan pemberian-Nya kepada semua makhluk-Nya. Juga menunjukkan kesempurnaan hikmah, pengetahuan, dan sifat-sifat-Nya yang lain.
Subhanallah al-Adzim berarti Allah pemilik keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang kekuasaan, kemampuan, kebijaksanaan, pengetahuan yang lebih agung daripada Allah. Dia maka agung dengan Dzat dan sifat-sifat-Nya.


Dua kalimat zikir di atas mengandung maqam raja' (pengharapan) dan khauf (Takut). Raja' terdapat pada sifat pujian yang berupa sanjungan baik atas apa yang Dia perbuat dan sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang disandang-Nya. Sedangkan khauf diperoleh dari makna keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Wallahu Ta'ala A'lam.


Penutup


Wahai saudaraku, sesudah mengetahui besarnya pahala dan makna yang terkandung dari dua kalimat zikir ini maka hendaknya kita senantiasa merutinkannya. kita senantiasa membacanya dalam keseharian kita. Karena zikir ini tidak banyak menyita waktu dan tenaga kita. Tidak pula kita harus berkeringat dan mengeluarkan harta yang banyak untuk mengamalkannya.


Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim akan memberatkan timbangan kebaikan kita diakhirat sehingga akan termasuk orang yang bahagia. "Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (QS. Al-Mukminun: 102)
"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan." (QS. Al-Qaari'ah: 6-7)


Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim akan menyebabkan kita mendapatkan kecintaan Allah. Siapa yang dicintai oleh Allah, maka Allah akan menjaganya dan memberi petunjuk kepada anggota tubuhnya untuk berbuat yang mendatangkan ridha-Nya dan menghindari perkara-perkara yang bisa mendatangkan murka-Nya. Siapa yang dicintai oleh Allah, maka dihapuskan kesalahannya, diampuni dosanya, dan diberi keberkahan dalam hidupnya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


Oleh : Ustadz Badrul Tamam

Download Murottal Mp3 Al quran 30 Juz Abdul Rahman Al Sudais


“Dan jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang (diam) agar kalian mendapatkan rahmat (QS Al-A’raaf :204)”


Melanjutkan postingan babahe sebelumnya yaitu tentang murotal al quran, pada kesempatan kali ini, babahe akan menambahkan koleksi lagi Download Murottal Mp3 Al quran 30 Juz Abdul Rahman Al Sudais.
Bagi temen-temen yang ingin mendownload murottal dari Abdul Rahman Al Sudais, silahkan filenya di unduh dibawah ini :




No
Surah Play or Download

1 Al-Fatiha >>FileLink<<

2 Al-Baqarah >>FileLink<<

3 Ali-Imran >>FileLink<<

4 An-Nisaa >>FileLink<<

5 Al-Maaidah >>FileLink<<

6 Al-Anaam >>FileLink<<

7 Al-A’raf >>FileLink<<

8 Al-Anfal >>FileLink<<

9 At-Taubah >>FileLink<<

10 Yunus >>FileLink<<

11 Hud >>FileLink<<

12 Yusuf >>FileLink<<

13 Ar-Ra’ad >>FileLink<<

14 Ibrahim >>FileLink<<

15 Al-Hijr >>FileLink<<

16 An-Nahl >>FileLink<<

17 Al-Israa’ >>FileLink<<

18 Al-Kahfi >>FileLink<<

19 Maryam >>FileLink<<

20 Tha-Ha >>FileLink<<

21 Al-Anbiyaa’ >>FileLink<<

22 Al-Hajj >>FileLink<<

23 Al-Mu’minun >>FileLink<<

24 An-Nuur >>FileLink<<

25 Al-Furqan >>FileLink<<

26 Ash-Shu’ara >>FileLink<<

27 An-Naml >>FileLink<<

28 Al-Qasas >>FileLink<<

29 Al-Ankabut >>FileLink<<

30 Ar-Rum >>FileLink<<

31 Luqman >>FileLink<<

32 As-Sajdah >>FileLink<<

33 Al-Ahzab >>FileLink<<

34 Saba >>FileLink<<

35 Fatir >>FileLink<<

36 Ya-Seen >>FileLink<<

37 As-Saaffat >>FileLink<<

38 Sad >>FileLink<<

39 Az-Zumar >>FileLink<<

40 Ghafir >>FileLink<<

41 Fussilat >>FileLink<<

42 Ash-Shura >>FileLink<<

43 Az-Zukhruf >>FileLink<<

44 Ad-Dukhan >>FileLink<<

45 Al-Jathiya >>FileLink<<

46 Al-Ahqaf >>FileLink<<

47 Muhammad >>FileLink<<

48 Al-Fath >>FileLink<<

49 Al-Hujraat >>FileLink<<

50 Qaf >>FileLink<<

51 Adh-Dhariyat >>FileLink<<

52 At-Tur >>FileLink<<

53 An-Najm >>FileLink<<

54 Al-Qamar >>FileLink<<

55 Ar-Rahman >>FileLink<<

56 Al-Waqia >>FileLink<<

57 Al-Hadid >>FileLink<<

58 Al-Mujadila >>FileLink<<

59 Al-Hashr >>FileLink<<

60 Al-Mumtahina >>FileLink<<

61 As-Saff >>FileLink<<

62 Al-Jumua >>FileLink<<

63 Al-Munafiqoon >>FileLink<<

64 At-Taghabun >>FileLink<<

65 At-Talaq >>FileLink<<

66 At-Tahrim >>FileLink<<

67 Al-Mulk >>FileLink<<

68 Al-Qalam >>FileLink<<

69 Al-Haaqqa >>FileLink<<

70 Al-Maarij >>FileLink<<

71 Nooh >>FileLink<<

72 Al-Jinn >>FileLink<<

73 Al-Muzzammil >>FileLink<<

74 Al-Muddaththir >>FileLink<<

75 Al-Qiyama >>FileLink<<

76 Al-Insan >>FileLink<<

77 Al-Mursalat >>FileLink<<

78 An-Naba >>FileLink<<

79 An-Naziat >>FileLink<<

80 Abasa >>FileLink<<

81 At-Takwir >>FileLink<<

82 Al-Infitar >>FileLink<<

83 Al-Mutaffifin >>FileLink<<

84 Al-Inshiqaq >>FileLink<<

85 Al-Burooj >>FileLink<<

86 At-Tariq >>FileLink<<

87 Al-Ala >>FileLink<<

88 Al-Ghashiya >>FileLink<<

89 Al-Fajr >>FileLink<<

90 Al-Balad >>FileLink<<

91 Ash-Shams >>FileLink<<

92 Al-Lail >>FileLink<<

93 Ad-Dhuha >>FileLink<<

94 Al-Inshirah >>FileLink<<

95 At-Tin >>FileLink<<

96 Al-Alaq >>FileLink<<

97 Al-Qadr >>FileLink<<

98 Al-Bayyina >>FileLink<<

99 Az-Zalzala >>FileLink<<
100 Al-Adiyat >>FileLink<<
101 Al-Qaria >>FileLink<<
102 At-Takathur >>FileLink<<
103 Al-Asr >>FileLink<<
104 Al-Humaza >>FileLink<<
105 Al-Fil >>FileLink<<
106 Quraish >>FileLink<<
107 Al-Maun >>FileLink<<
108 Al-Kauther >>FileLink<<
109 Al-Kafiroon >>FileLink<<
110 An-Nasr >FileLink<<
111 Al-Masadd >>FileLink<<
112 Al-Ikhlas >>FileLink<<
113 Al-Falaq >>FileLink<<
114 An-Nas >>FileLink<<














































































































































































































































































































































































































































































Download Murottal Alquran Anak Ahmad Saud







“Dan jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang (diam) agar kalian mendapatkan rahmat (QS Al-A’raaf :204)”

Melanjutkan postingan babahe sebelumnya yaitu tentang murottal anak oleh Muhammad Thoha Al-Junayd, pada kesempatan kali ini, babahe akan menambahkan koleksi lagi murottal anak yang di bacakan oleh Ahmad Saud. Sungguh Luar biasa suara dan irama dalam membaca alqur'anul karim disertai dengan tajwid yang baik
Dari kedua murottal tersebut sama-sama bagusnya. Babahe jadi iri jadinya dengan kedua anak tersebut, meskipun masih kecil namun bacaan al-qur'an-nya begitu luar biasa. Kapan yach babahe bisa membaca dengan murottal sebagus itu ??? (jadi pengen...).

Bagi temen-temen yang ingin mendownload murottal dari Ahmad Saud, silahkan filenya di unduh dibawah ini :
Ahmed Saoud – 085 – Al-Buruj.mp3 20-Feb-2010 06:34 2.9M
Ahmed Saoud – 086 – At-Tariq.mp3 20-Feb-2010 08:47 1.7M
Ahmed Saoud – 087 – Al-A’la.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.7M
Ahmed Saoud – 088 – Al-Ghashiyah.mp3 20-Feb-2010 06:34 2.7M
Ahmed Saoud – 089 – Al-Fajr.mp3 20-Feb-2010 06:34 3.4M
Ahmed Saoud – 090 – Al-Balad.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.9M
Ahmed Saoud – 091 – Ash-Shams.mp3 20-Feb-2010 08:47 1.4M
Ahmed Saoud – 092 – Al-Lail.mp3 20-Feb-2010 08:47 1.8M
Ahmed Saoud – 093 – Ad-Duha.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.1M
Ahmed Saoud – 094 – Ash-Sharh.mp3 20-Feb-2010 08:47 765K
Ahmed Saoud – 095 – At-Tin.mp3 20-Feb-2010 06:34 920K
Ahmed Saoud – 096 – Al-’alaq.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.7M
Ahmed Saoud – 097 – Al-Qadr.mp3 20-Feb-2010 08:47 764K
Ahmed Saoud – 098 – Al-Baiyinah.mp3 20-Feb-2010 06:34 2.0M
Ahmed Saoud – 099 – Az-Zalzalah.mp3 20-Feb-2010 08:47 945K
Ahmed Saoud – 100 – Al-’adiyat.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.1M
Ahmed Saoud – 101 – Al-Qari’ah.mp3 20-Feb-2010 06:34 1.0M
Ahmed Saoud – 102 – At-Takathur.mp3 20-Feb-2010 08:47 971K
Ahmed Saoud – 103 – Al-’asr.mp3 20-Feb-2010 06:34 508K
Ahmed Saoud – 104 – Al-Humazah.mp3 20-Feb-2010 08:47 1.0M
Ahmed Saoud – 105 – Al-Fil.mp3 20-Feb-2010 06:34 776K
Ahmed Saoud – 106 – Quraish.mp3 20-Feb-2010 06:34 676K
Ahmed Saoud – 107 – Al-Ma’un.mp3 20-Feb-2010 06:34 852K
Ahmed Saoud – 108 – Al-Kauthar.mp3 20-Feb-2010 06:34 421K
Ahmed Saoud – 109 – Al-Kafirun.mp3 20-Feb-2010 08:47 905K
Ahmed Saoud – 110 – An-Nasr.mp3 20-Feb-2010 08:47 623K
Ahmed Saoud – 111 – Al-Masad.mp3 20-Feb-2010 06:34 691K
Ahmed Saoud – 112 – Al-Ikhlas.mp3 20-Feb-2010 06:34 385K
Ahmed Saoud – 113 – Al-Falaq.mp3 20-Feb-2010 08:47 537K
Ahmed Saoud – 114 – An-Nas.mp3 20-Feb-2010 06:34 703K

Download Gratis Kumpulan Ebook Islami


Sahabat Pembaca sekalian, Ebook (buku elektronik) memang salah satu bahan bacaan dan pembelajaran yang praktis. Ebookmenawarkan kemudahan buat pembaca untuk mendapatkan bahan materi yang lengkap dan murah.


Buat Anda yang suka belajar dengan Ebook, kali ini saya berikan Kumpulan Ebook Islami yang Praktis, lengkap dan mudah untuk dipahami bisa di download secara gratis.diambil dari beberapa situs penyedia ebook Islami.


Jika Anda berminat silahkan download gratis kumpulan Ebook Islami lewat link dibawah ini:




Ø Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Asqalany
Ø Akidah Setiap Muslim
Ø Dha-ifriyadhush Shalihin
Ø Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari
Ø Bulughul Maram
Ø Bimbingan Islam untuk Pribadi Masyarakat
Ø Qur’an Digital 2.1
Ø Arba-inAn-Nawawi 1
Ø Fatwa Zakat
Ø Arba-inAn-Nawawi 2
Ø Ibadah-Edisi lengkap Puasa
Ø Kitab Aqidah Al-Wasithiyah Syaikhul Islam IbnuTaimiyah
Ø Tahlilan Berasal Dari Hindu
Ø Ibadah –Sifat Sholat Nabi
Ø Sepercik Cahaya Keindahan Islam
Ø Sehari di kediaman Rasulullah
Ø Kisah Muallaf
Ø Kiat berpegang teguh dengan Agama Allah
Ø Hadist Arbain An-nawawi
Ø Puasa Sabtu
Ø Tuntunan Ramadhan
Ø Zawji-Istriku Suamiku


Selamat mendownload, semoga dengan Download Gratis Kumpulan Ebook Islami ini dapat memberikan petunjuk dan memperdalam pemahaman kita tentang Islam. Amin.

* Jika sahabat mendapati Link yang mati, mohon beritahu kami melalui kotak komentar di bawah.!

Download KUmpulan Ebook Islami


  1. amar-maruf-nahi-munkar
  2. Kitab-tauhid
  3. kemusyrikan-menurut-madzhab-syafi_i
  4. ad-diinul-al-haq
  5. inti-ajaran-islam
  6. mengenal-islam
  7. menyingkap-kebatilan-argumen-penentang-tauhid
  8. kesempurnaan-islam-dan-bahaya-bidah
  9. tiga-landasan-utama
  10. tanya-jawab-aqidah
  11. wala-dan-baro-dalam-islam
  12. arbain
  13. menangkal-bahaya-jil
  14. manhaj-ahlus-sunnah
  15. hakikat-tasawuf
  16. tasyabuh
  17. malapetaka-akhir-jaman
  18. e-book-nasehat-imam-malik
  19. Ushul Fiqh
  20. Hartono Ahmad Jaiz – Ada Pemurtadan di IAIN
  21. SALAF
  22. Syarah Qawa’idul Arba’ah

=======================##========================
Buku Elektronik


  1. Ebook : Fatwa Ulama Ahlus Sunnah Seputar Tragedi Gaza
  2. Ebook : 50 Indikasi Destruktif Demokrasi, Pemilu dan Partai (Syaikh ‘Abdul Majid ar-Raimi)
  3. Ebook : 15 Faktor Mantapnya Aqidah Salaf (Syaikh ‘Abdurrazzaq al-Badr)
  4. Ebook : Kupas Tuntas Seputar Ruh
  5. Ebook : Bekal-bekal Ramadhan (Syaikh Muhamad Jamil Zainu)
  6. Ebook : Bekal bagi para da’i di jalan dakwah (Syaikh al-Utsaimin)
  7. Ebook : Studi Ringkas Manhaj Salaf (Syaikh Abdul Qadir al-Arnauth)
  8. Ebook : Kaidah Emas di dalam memahami Hadits (Syaikh Abu Umar al-Utaibi)
  9. Ebook : Tanya Jawab Seputar HT (Syaikh Salim al-Hilali)
  10. Ebook : Ikutilah Sunnah Jauhi Bid’ah (Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad)
  11. Ebook : Dakwah Ke Jalan Alloh dan Akhlaq Seorang Da’i (Syaikh IbnuBaz)
  12. Ebook : Dibalik teori Evolusi (DR. Shalih ash-Shalih)
  13. Ebook : Bagaimana Meraih Kejayaan Islam (Syaikh Muhammad Musa Nashr)
  14. Ebook : Ringkasan Pokok Aqidah Salafiyah tentang Iman (Markaz Imam al-Albani)
  15. Ebook : Pengantar Sejarah Kodifikasi Hadits (Syaikh Abdul Ghoffar ar-Rahmani)
  16. Ebook : Berlemahlembutlah kepada sesama ahlus sunnah (Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad)
  17. Ebook : Hakikat Bid’ah dan Kufur (Syaikh al-Albani)
  18. Ebook : Berlemahlembutlah dan Jauhilah Perpecahan (Syaikh Rabi’ bin Hadi)
  19. Ebook : Adabul Majelis dan Kesalahannya
  20. Ebook : Bingkisan bagi penuntut ilmu : Bantahan terhadap Ath-Thalibi
  21. Ebook : Dunia Ladang Bagi Akhirat (Departemen Ilmiah Darul Wathan)
  22. Ebook : Inilah Haddadiyah, Waspadalah
  23. Ebook : Dan Binasalah Yahudi : Nubuwat Kehancuran Bangsa Yahudi
  24. Ebook : Kontroversi Puasa Sunnah Hari Sabtu (Argumentasi dan Jawaban)
  25. Ebook : Memetik Faidah dari Biografi Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad
  26. Ebook : Hukum, Adab dan Kesalahan pada hari Jum’at
  27. Ebook : Perisai Penuntut Ilmu dari Syubhat at-Thalibi
  28. Ebook : Menjawab Tuduhan Terhadap Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
  29. Ebook : Syaikh Surkati Reformis yang teraniaya
  30. Ebook : Pembelaan terhadap Imam al-Albani
  31. Ebook : Suvenir Pernikahan
  32. Ebook : Tahdzir Ulama Kibar terhadap Kelompok Tukang Vonis Bid’ah
  33. Ebook : Jawaban Telak bagi Quburiyyun
  34. Ebook : Poligami Dihujat : Jawaban bagi penentang poligami
  35. Ebook : Risalah Bantahan Syiah
  36. Ebook : Fatwa Ulama terhadap Sayyid Quthb
  37. Ebook : Menyingkap tabir Wahhabiyah (Hidayah Islamic Foundation)
  38. Ebook : Himpunan Pembelaan Terhadap Ulama Ahlus Sunnah
  39. Ebook : Peringatan Ulama dari Fitnah Ekstrim di dalam menvonis bid’ah dan menghajr
  40. Ebook : Akhlakul Karimah (Makârimul Akhlâq) – Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  41. Ebook : Agama Yang Benar (ad-Dînul Haq) – Syaikh ‘Abdurrahman Hamd ‘Umar
  42. Ebook : Adab Berpakaian – Ustadz Aris Munandar
  43. Ebook : Tiga Risalah Penting Tentang Sholat – Imam Ibnu Baz
  44. Ebook : Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan – Syaikh ‘Abdullah al-Jarullah
  45. Ebook : Prinsip Ilmu Ushul Fikih (al-Ushûl min ‘Ilmil ‘Ushul) –Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  46. Ebook : Aqidah Bagi Tiap Mukmin (‘Aqîdatu Kulli Muslim) – Syaikh Muhammad Jamil Zainu
  47. Ebook : Bencana Ghibah – Ustadz Firanda bin ‘Abidin as-Soronji
  48. Ebook : Aqidah Salaf Ashabul Hadits – Imam Abu Ismail ash-Shobuni
  49. Ebook : Bekal-Bekal Menyambut Idul Adha – Abu Salma al-Atsari
  50. Ebook : Biarkan Syiah Bercerita Tentang Agamanya – Ustadz Abdullah Zain
  51. Ebook : Bimbingan Islam Untuk Pribadi Dan Masyarakat – Syaikh M. Jamil Zainu
  52. Ebook : Aqidah Ahlus Sunnah : Ciri dan Konsep – Syaikh Muhammad Ibrahim al-Hamd
  53. Ebook : Bekal-Bekal Pernikahan : Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan
  54. Ebook : Hukum Cadar Antara Yang Mewajibkan dan Yang Tidak : Ustadz Khalid Syamhudi
  55. Ebook : Baiat Antara Sunnah dan Bid’ah – Syaikh Ali Hasan al-Halabi
  56. Ebook : Bila Amman Enggan Menutup Topengnya (Bantahan) : Ustadz Arifin Baderi
  57. Ebook : Bahter Dakwah Salafiyah – Ustadz Arifin Baderi
  58. Ebook : 148 Fatwa Seputar Jenazah (al-Muqorrib li-Ahkâmil Janâ`iz) – Syaikh ‘Abdul ‘Aziz al-‘Uroifi
  59. Ebook : Diantara Aqidah Syiah (Min Âqô`idi asy-Syi’ah) – Syaikh ‘Abdullah as-Salafy
  60. Ebook : Dialog Bersama Ikhwani (Hiwar Ma’a Ikhwani) – Syaikh Ahmad asy-Syihhi
  61. Ebook : Darah Kebiasaan Wanita – Syaikh Muhammad Shalih al-‘Utsaimin
  62. Ebook : Dakwah Salafiyah Bukan Murji’ah (Bantahan) – Ustadz ‘Abdurrahman Thayyib
  63. Ebook : Jihadnya Kaum Wanita (Daurul Mar`ah fî Nushrotid Dîn) – Syaikhah Muram al-Athiyah
  64. Ebook : Fatwa Ulama Tentang Jama’ah Tabligh – Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkholi
  65. Ebook : Peringatan Dari Bahaya Isbal (Menurunkan Pakaian Di Bawah Mata Kaki) – Syaikh ‘Abdullah al-Jarullah
  66. Ebook : Hakikat Tasawwuf – Ustadz ‘Abdullah Taslim
  67. Ebook : Menangkal Bahaya JIL – Ustadz Agus Bashori dan Hartono Ahmad Jaiz
  68. Ebook : Mengobati Penyakit Dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah – Syaikh ‘Abdul Majid az-Zahim
  69. Ebook : Menjawab Syubuhat Seputar Ihya’ut Turots (Bantahan) – Ustadz Firanda as-Soronji
  70. Ebook : Ringkasan Aqidah dan Manhaj Imam Syafi’i – Ustadz Nurul Mukhlisin
  71. Ebook : Kenapa Alergi dengan Salafi (Bantahan) – Ustadz Abdurrahman Thayyib
  72. Ebook : Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah (Min ‘Ushûli ‘Aqîdah Ahlis Sunnah) – Syaikh Shalih al-Fauzan
  73. Ebook : Pokok Aqidah Ahlus Sunnah (Ushûl Manhaj as-Salafî) – Syaikh ‘Abdurrahman al-‘Ik
  74. Ebook : Mungkinkah Sunni dan Syi’ah Bersatu? – Syaikh Muhibbudin al-Khatib
  75. Ebook : Nasehat Bagi Pemuda Ahlus Sunnah – Syaikh Ibrahim ar-Ruhaili
  76. Ebook : Nasehat Imam Malik Kepada Harun ar-Rasyid
  77. Ebook : Sikap Muslim Di Dalam Menghadapi Fitnah – Syaikh Shalih Alu Syaikh
  78. Ebook : Transkrip Tanya Jawab Dengan Masyaikh Yordania
  79. Ebook : Ensiklopedi Kisah-Kisah Shahih – Syaikh Umar al-Asyqor
  80. Ebook : Studi Komprehensip Aqidah dan Manhaj Ahlus Sunnah – Ustadz Nurul Mukhlisin
  81. Ebook : Sepercik Cahaya Keindahan Islam – Ustadz Arifin Baderi
  82. Ebook : Meluruskan Kerancuan Seputar Istilah Syariat – Ustadz Arifin Baderi
  83. Ebook : Tanya Jawab Seputar Rukun Islam (Tuhfatul Ikhwân) – Imam Ibnu Baz
  84. Ebook : Wasiat Emas Bagi Pengikut Manhaj Salaf – Syaikh Ahmad asy-Syihhi
  85. Ebook : Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem Di Dalam Takfir – Ustadz Arifin Baderi
  86. Ebook : Cara Beramar Ma’ruf Nahi Munkar – Ustadz Muhammad Nur Ihsan
  87. Ebook : Salafiyun Menepis Tuduhan Dusta (Transkrip) – Syaikh Ali Hasan al-Halabi
  88. Ebook : Antara Abduh dan Ba’abduh (Sebuah Koreksi) – Ustadz Arifin Baderi dan Firanda
  89. Ebook : Sifat Wudhu’ Nabi – Ustadz Arifin Baderi
  90. Ebook : Tolonglah Aku (Adrakûnî) – Syaikh ‘Abdul Malik al-Qosim
  91. Ebook : Sorotan Tajam Terhadap Dzikir Jama’i (Bantahan) – Ustadz Arifin Baderi
  92. Ebook : Fikih Mengusap Khuf – Ustadz Firanda as-Soronji
  93. Ebook : Waspadai Fitnah Sururiyah – Ustadz Arif Fathul Ulum
  94. Ebook : Fikih Niat – Ustadz Khalid Syamhudi
  95. Ebook : 20 Fatwa Pilihan Seputar Hukum Zakat – Imam Ibnu Baz
  96. Ebook : 28 Fatwa Pilihan Seputar Hukum Puasa – Imam Ibnu Baz
  97. Ebook : Mengena Hakikat IM (Ikhwanul Muslimin) – Ustadz Abdullah Taslim
  98. Ebook : Hakikat Bid’ah dan Kufur (Transkrip Tanya Jawab) – Syaikh al-Albani
  99. Ebook : Hak-Hak Yang Sesuai Fitrah – Syaikh Ibnul ‘Utsaimin
  100. Ebook : Kumpulan Doa Sesuai Sunnah (Hishnul Muslim) – Syaikh Said al-Qohthoni
  101. Ebook : Hakikat Sufi – Syaikh Shalih al-Fauzan
  102. Ebook : Islam Dilecehkan (Bantahan) – Muhammad Abduh Tuasikal dan Ari Wahyudi
  103. Ebook :Yesus dan Bible dalam Sorotan – Rasyad Abdul Muhaimin
  104. Ebook : Inti Ajaran Islam – Imam Ibnu Baz
  105. Ebook : Menjawab Kerancuan Seputar Hukum Isbal – Ustadz Firanda as-Soronji
  106. Ebook : Jangan Dekati Zina – Imam Ibnul Qoyyim
  107. Ebook : JIL Sebuah Doktrin Yang Telah Usang – Ustadz Arifin Baderi
  108. Ebook : Kisah Shahih Seputar Nabi dan Rasul (Vol 1) – Syaikh Umar al-Asyqor
  109. Ebook : Sebab-Sebab Kemunduran dan Kelemahan Kaum Muslimin
  110. Ebook : Kelemahan Kaum Muslimin di Mata Musuh – Imam Ibnu Baz
  111. Ebook : Studi Komprehensip Seputar Jilbab
  112. Ebook : Koreksi Total Masalah Pemikiran dan Politik – Kumpulan Ulama Bes`r KSA
  113. Ebook : Al-Wala’ dan Baro’ dalam Islam – Syaikh Shalih al-Fauzan
  114. Ebook : Kunci-Kunci Rezeki – Syaikh DR. Fadhl Ilahi
  115. Ebook : Kisah Shahih Seputar Nabi dan Rasul (Vol 2) – Syaikh Umar al-Asyqor
  116. Ebook : Kitab Tauhid – Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab
  117. Ebook : Meluruskan Pemahaman Seputar Dakwah Wahhabi – Syaikh Shalih as-Sindi
  118. Ebook : Sifat Mandi Janabat – Ustadz Firanda as-Soronji
  119. Ebook : Menuju Penegakan Hukum Alloh (Ringkasan) – Syaikh Husain al-Awaisyah
  120. Ebook : Kafir Tanpa Sadar Membawa Faham Takfir (Bantahan) – Ustadz Abdurrahman Thayib
  121. Ebook : Malapetaka Akhir Zaman – Syaikh Ibnu Jibrin
  122. Ebook : Nasehat Bagi Pemuda Ahlus Sunnah – Syaikh Ibrahim ar-Ruhaili
  123. Ebook : Meraih Hidup Bahagia – Al-Allamah as-Sa’di
  124. Ebook : Nasehat Untuk Keluarga Muslim – Syaikh Yusuf at-Turki
  125. Ebook : Orientalisme Propaganda Non Muslim – Syaikh Abdul Mun’im Hasanain
  126. Ebook : Jalan Golongan Yang Selamat – Syaikh Muhammad Jamil Zainu
  127. Ebook : intu-Pintu Pahala dan Penghapus Dosa – Syaikh Abdurrahman al-Jami
  128. Ebook : Pengagungan Terhadap Sunnah (Ta’zhîmus Sunnah) – Syaikh Muhammad as-Sahaibani
  129. Ebook : Pendidikan Anak dalam Islam – Syaikh Yusuf Muhammad al-Hasan
  130. Ebook : Panah-Panah Setan – Syaikh Shalih al-Wunaiyan
  131. Ebook : Qodho’ dan Qodar menurut Ahlus Sunnah – Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  132. Ebook : Salaf Shalih antara Ilmu dan Iman – Syaikh Ibnu Jibrin
  133. Ebook : racun Fikih Waqi’ – Ustadz Arifin Baderi
  134. Ebook : Saudariku Apa Yang Menghalangimu Berjilbab – Syaikh Abdul Hamid al-Bilali
  135. Ebook : Sahabat Nabi di Mata Ahlus Sunnah – Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  136. Ebook : Ringkasan Cara Penyelenggaran Jenazah – Syaikh Ali Hasan al-Halabi
  137. Ebook : Suvenir Untuk Pernikahan
  138. Ebook : Sehari di Kediaman Rasulullah – Syaikh Abdul Malik al-Qosim
  139. Ebook : Sillaturrahim – Syaikh Khalid ar-Rasyid
  140. Ebook : Utsman bin Affan Khalifah Yang Terzhalimi – Ustadz Abdurrahman at-Tamimi
  141. Ebook : Tuntunan Sholat Menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah – Syaikh Ibnu Jibrin
  142. Ebook : Wali Alloh bukan Wali Setan – Ustadz Firanda as-Soronji
  143. Ebook : Kafirkah Orang Yang Meninggalkan Sholat – Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  144. Ebook : Tiga Landasan Utama (al-Ushûl ats-Tsalâtsah) – Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab
  145. CHM BOOKS


  146. CHM : Seputar Masalah Bekam
  147. CHM : Himpunan Risalah Pembelaan Dakwah Salafiyah
  148. CHM : Himpunan Risalah Kesesatan Syiah
  149. CHM : Himpunan Risalah Adab & Fikih
  150. CHM : Himpunan Risalah Dakwah
  151. CHM : Maktabah Abu Salma V-1
  152. CHM : Inilah Haddadiyah


  153. Jihad Syar’i ( new !!! )
  154. Bekal bagi Ahlut Tauhid ( new !!! )
  155. Sholawat Nabi ( new !!! )
  156. Hadist, Atsar dan Kisah Dhoif dan Palsu Seputar Tawasul ( new !!! )
  157. Hadist-Hadist Batil Seputar Ziarah Kubur ( new !!! )
  158. Adab Islami di Muslim Penghujan ( new !!! )
  159. Selayang Pandang Hukum Murabahah BMT-Baitul Mal wa Tamwil ( new !!! )
  160. Sholat dan Hukumnya ( new !!! )
  161. Cinta dan Murka Alloh( new !!! )
  162. Cinta Kepada Alloh( new !!! )
  163. Tafsir Kalimat Tauhid( new !!! )
  164. Istighfar ( new !!! )
  165. Mengenal Prinsip Dasar Tauhid aqidah dan fiqh ( new !!! )
  166. Meletakkan Landasan Dalam Menuntut Ilmu( new !!! )
  167. Kisah tentang Ka’bah( new !!! )
  168. Kisah Nabi Hud( new !!! )
  169. Tauhid untuk Anak (bag.2)( new !!! )
  170. Tauhid Untuk Anak (bag.1)
  171. Kedudukan Wanita Dalam Islam
  172. Ikhlash
  173. Tata Cara Kurban menurut Tuntunan Nabi
  174. Bagaimana Berdakwah Kepada Tauhid
  175. Jual beli yg dilarang dalam islam
  176. Husnul khatimah
  177. Sebab kehancuran
  178. Makan bersama yuk!
  179. Permasalahan adzab kubur
  180. Sifat Khowarij
  181. Asas Kebangkitan Dunia Islam
  182. Kedudukan Hadits Tujuh Puluh dua golongan umat islam
  183. Hadist palsu seputar rajab
  184. Siapakah Wahabi
  185. Nasehat pernikahan
  186. Multi level marketing
  187. Amar ma’ruf nahi munkar
  188. Siapakah Muhammad bin Abdul Wahhab ??
  189. Sekilas Tentang Sejarah Munculnya Ahmadiyah
  190. Aqidah Ahmadiyah
  191. Tata Cara Wudhu Nabi
  192. umar demo
  193. Bagaimana bergaul dengan tetangga yang bukan muslim, sunni dan taat ( bag. 3 )
  194. Hak dan keutamaan Tetangga dalam sunnah ( bag. 2 )
  195. Tetangga ( bag. 1 )
  196. Biografi Syaikh Abdurrohman bin Nashir As Sa’di
  197. Biografi Singkat Syaikh Sholih Fauzan Al fauzan
  198. Biografi Syaikh Salim bin Ied Al hilali
  199. Biografi singkat syaikh ali hasan al halaby
  200. Biografi ringkas syaikhul islam ibnu taimiyyah
  201. Hukum menurunkan pakaian dibawah mata kaki
  202. Fiqhul waqi1
  203. Hari perhitungan1
  204. Hadist Hudzaifah
  205. Derajat Hadist Surat Yasin
  206. Penjagaan Terhadap si Kecil di Awal Malam
  207. Pentingnya Ilmu Agama dan Mempelajarinya
  208. Tahlilan menurut madzhab Imam Syafi’i
  209. Ringkasan cara pelaksanaan jenazah
  210. Birrul walidain (berbakti kepada orang tua)
  211. Aqiqoh
  212. Kilauan Mutiara Hikmah dari Nasihat Salaful Ummah
  213. Ketahuilah hukum-hukum agamamu wahai ukhti muslimah
  214. Syirik niat
  215. Sebab hancurnya sebuah negeri
  216. Nasehat Bagi Penuntut Ilmu
  217. Mengenal Ketinggian Allah
  218. Bagaimana sholat yang telah kita lakukan??
  219. Memuliakan masjid
  220. Memindahkan korban ketempat lain
  221. Makna Thoghut
  222. Ketika Untaian Kalamullah Sekedar Jadi Hiasan
  223. Ada apa dibalik tsunami??
  224. Fatwa Ulama tentang Bank
  225. Keutamaan 4 rakaat sebelum ashar
  226. Gay lesbi dan homoseksual
  227. Fitnah Ghuluw Merenggut Kesucian Aqidah
  228. Ghibah
  229. Tauhid sebagai intisari agama islam
  230. Yang penting niatnya??
  231. Wajibnya sholat berJama’ah di masjid
  232. Tahlilan
  233. Syarah Hadits detik-detik wafatnya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam
  234. Syahid atau bunuh diri
  235. Kisah nabi yusuf
  236. Syiah dan Alqur’an palsu
  237. Tata cara mandi janabah/ junub
  238. Waspadai perbuatan tasyabuh
  239. Hukum Shaf yang Terpisah dengan Tiang Masjid
  240. Bangkai laut dan hadits lemah adzan ke telinga bayi
  241. Awas Syirik
  242. Antara bawang dan rokok
  243. Sholat berjamaah
  244. Bank Syari’ah
  245. Biarkan jenggot anda tumbuh
  246. Biografi Imam Syafi’i
  247. Bukan sekedar ritual
  248. Bulan Muharrom bukan bukan sial
  249. berkurban sesuai tuntunan nabi
  250. Hukum Asuransi
  251. Hukum Solat Jum’at

Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)

“Walisongo” berarti sembilan orang wali”
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid

KISAH NYATA, CERITA CINTA DARI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL ...

KISAH NYATA
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Kisah ini merupakan kisah nyata yang saya alami, saya punya pacar ketika saya Kuliah semester pertama di bangku kuliahku teknik arsitektur, kami begitu dekat, dia seorang yang sangat baik.

Cerita Nyata di “KAMAR MAYAT”



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim...Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di sebuah Rumah Sakit. Semoga dapat kita ambil iktibar dan tauladan.

Download Kumpulan Doa Dalam Al Quran dan Hadist

Doa merupakan senjata bagi seorang muslim. Karena dengan doa kita bisa mengutarakan segala keinginan kita kepada Allah dengan penuh harap. Doa yang dianjurkan adalah doa yang berasal dari Al Qur'an dan Hadist. Walaupun kita boleh berdoa sesuai dengan bahasa kita, sebab Allah Maha tahu apa yang kita ucapkan. Kali ini Download Gratis berbagai sebuah ebook yang berisi Kumpulan Doa Dalam Al Qur'an dan Hadist. Ebook ini memuat do'a-do'a yang dikumpulkan dari Al Quran dan Hadist yang shahih dari Nabi Muhammad saw. Yang sangat layak bagi setiap muslim untuk mengetahui dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ebook Kumpulan Doa Dalam Al Qur'an dan Hadist ini ditulis oleh Sa'id bin Ali Al Qahthani dan diterjemahkan oleh Mahrus Ali. Bagi setiap muslim layak memiliki ebook Kumpulan Doa Dalam Al Qur'an dan Hadist ini. Oke... segera saja download ebook tersebut disini untuk versi Pdf atau di sini untuk versi MS Word

Sejarah Sembilan Wali / Walisongo (wali9)

“Walisongo” berarti sembilan orang wali”
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid

Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.

Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.

Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.

Maulana Malik Ibrahim (1)
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi

Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.

Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.

Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.

Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n

Sunan Ampel (2)
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)

Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.

Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.

Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.n

Sunan Giri (3)
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).

Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.

Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.

Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.

Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.

Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.

Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.

Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.n

Sunan Bonang (4)
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban

Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.

Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.

Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah

yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.

Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.

Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n

Sunan Kalijaga (5)
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam

Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.

Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.

Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.

Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.

Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.

Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.

Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.n

Sunan Gunung Jati (6)
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).

Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.

Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.

Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.

Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.

Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.

Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.n

Sunan Drajat (7)
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M

Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun

Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.

Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.

Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.

Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.n

Sunan Kudus (8)
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang

Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.

Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.

Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.

Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.

Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.n

Sunan Muria (9)
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus

Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.

Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.

Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.