Footer Widget 1

Harga Naik, Peternak Rembang "Impor" Sapi Bakalan


, suaramerdeka.com - Harga sapi yang terus meroket setelah perayaan Idul Kurban berimbas pada naiknya harga sapi bakalan (anakan - Red) di Kabupaten Rembang. Harga sapi bakalan pertengahan November ini naik rata-rata Rp 1 juta ekor hingga Rp 2 juta per ekor.
Sahid, (38) Ketua Kelompok Peternak Mekar Jaya Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang mengatakan, meski harga sapi anakan naik, peternak justru bersemangat menambah ternak peliharaan.



"Mencari sapi anakan di Kabupaten Rembang sekarang ini bahkan terhitung sulit. Kami berburu sapi bakalan hingga Blora dan Bojonegoro. Ibaratnya kami mengimpor dari luar Rembang," katanya, Kamis (15/11).
Dia mencontohkan, harga sapi bakalan kini berkisar Rp 7,5 juta/ekor hingga Rp 8 juta/ekor. Sahid menambahkan, kenaikan harga sapi anakan ini banyak dipengaruhi tingginya harga sapi dewasa.
Jika saat Idul Kurban lalu pihaknya sudah mampu menjual sapi Rp 30 ribu/kg hidup, saat ini melonjak hingga Rp 35 ribu/kg timbangan hidup. "Kenaikan harga sapi ini tak hanya berlaku untuk sapi penggemukan seperti limousine. Hampir semua jenis sapi saat ini harganya terus meroket," katanya.
Terus membaiknya harga sapi ini justru memberi jaminan bagi peternak untuk terus mengembangkan usahanya. Pihaknya berharap Pemerintah mendukung peternak lokal dengan tidak mengimpor daging atau pun sapi dewasa dari luar negeri.
Terpisah, Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Rembang mengatakan, populasi ternak khususnya sapi di Kabupaten Rembang tercatat mencapai 152 ribu ekor.
Peternak biasanya memilih pembuahan dengan inseminasi buatan untuk mempercepat memperoleh anakan baru. "Cara ini paling efektif sehingga menjadi pilihan banyak peternak," katanya.( Saiful Annas / CN33 / JBSM )

0 komentar:

Posting Komentar