Footer Widget 1

“Tawuran” Demi Kebaikan

Serunya tawur nasi.

Sumber – Tawuran yang satu ini diperbolehkan, bahkan mendapatkan dukungan warga sekampung. Tawuran ditonton banyak orang, karena telah menjadi agenda rutin. Yah..tawuran tersebut adalah tawur atau perang nasi, sebuah tradisi unik di desa Pelemsari Kec. Sumber Rembang. Bagaimana serunya kegiatan ini ? berikut liputannya.

Warga desa Pelemsari berbondong bondong menuju ke punden sendang desa setempat, sejak pukul 09.30 wib Rabu pagi (26 September 2012). Mereka membawa aneka makanan ringan dan nasi putih.

Makanan ringan dikumpulkan, nantinya untuk konsumsi para pemain kethoprak yang hari itu menyemarakkan pentas sedekah bumi, sedangkan nasi putih ditumpuk menjadi satu di tengah tanah lapang.

Seusai doa bersama, tawur nasi mulai. Dengan penuh semangat, antar pemuda saling melempar nasi. Selama hampir 15 menit, suasana berlangsung seru. Sipan, pemuda desa Pelemsari yang ikut tawur mengaku butuh tenaga berlebih. Meski hanya lempar lemparan, namun ia kelelahan, mungkin terlalu bernafsu mengincar lawannya. Tak ada rasa dendam, walau sebelumnya sempat terlibat kejar kejaran adu tenaga.

Tawur nasi biasanya diadakan sehabis masa panen, mengambil hari penanggalan Rabu Pon atau Senin Pon.

Mohnadi, modin desa pelemsari menjelaskan selain untuk memohon keselamatan masyarakat, warga juga berharap diberikan murah rezeki. Ia sendiri tak tahu persis arti tawur nasi, semata mata demi melestarikan warisan leluhur desa, turun temurun berjalan puluhan tahun.

Nasi yang tercecer bekas perang, kemudian oleh sebagian warga dikumpulkan lagi. Sampai rumah, nasi digunakan untuk pakan ayam dan bebek, karena muncul kepercayaan ternak akan cepat berkembang biak.

Nah..apakah anda ingin mencoba ikut perang nasi ? silahkan datang ke desa Pelemsari Kec. Sumber. Setiap tahun even ini digelar, sekaligus menjadi ajang hiburan menarik pengunjung luar desa.

0 komentar:

Posting Komentar