Footer Widget 1

Mangga Rembang Diminati Pasar Nasional

Mangga Rembang, memiliki citarasa yang khas. 
Salah seorang pengepul mangga asal Desa Sulang, Kecamatan Sulang, Tarsono, mengatakan, dibanding mangga dari daerah lain, mangga Rembang lebih diminati lantaran rasa manisnya yang khas.

"Ini sudah menjadi rahasia umum. Itu alasannya mengapa mangga Rembang selalu laku di pasaran. Mangga Rembang utamanya jenis gadung memiliki daya tarik tersendiri dibanding mangga dari daerah lain," katanya, Senin (1/10).

Hal senada juga dikatakan Sahli, pengepul asal desa Karasgede, Kecamatan Lasem. Selama ini mangga Rembang selalu merajai pasar buah di sejumlah kota besar, seperti Semarang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta bahkan hingga luar Jawa.

“Mangga produksi Rembang dipasok untuk memenuhi permintaan pasar buah di berbagai kota di Jawa dan di luar Jawa. Meskipun di daerah lain tengah panen raya, mangga Rembang tatap mampu bersaing karena manisnya yang khas selalu diminati,” tandasnya.

Sebagai pengepul, Sahli dan Tarsono mengaku tak langsung menjual mangga hasil pembelian dari petani ke luar daerah. "Dulu, kami memang menjualnya langsung ke luar daerah. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, belakangan kami lebih memilih menjualnya ke bos besar di Lasem," tambah Tarsono.

"Kami fokus membeli mangga dari petani saja. Baru setelah terkumpul banyak, kami menjualnya ke pengepul di Lasem. Dari sana, mangga kemudian dipasok ke berbagai daerah di Jawa dan luar jawa dalam partai besar," tambah Sahli.

Tarsono dan Sahli sepakat, tanah Rembang yang berkapur, membuat mangga produksi Rembang memiliki cita rasa yang 'beda'.

Data di Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang menyebutkan, populasi pohon mangga gadung sejumlah 433.721 batang dengan produktifitas mencapai 5.400 ton per tahun dengan rata-rata per pohon menghasilkan buah mangga sebanyak 123 kilogram.

Secara umum tanaman mangga di kabupaten ini keberadaannya menyebar di semua wilayah kecamatan dengan produktifitas terbanyak meliputi Kecamatan Kragan, Sarang, Sluke, Lasem, Pancur, dan Sulang

0 komentar:

Posting Komentar